Sudah baca serial Betsuhana kan? Itu loooh lanjutan cerita Topeng Kaca(TK) yang belum diterbitkan menjadi buku.
Bagi yang sudah baca, tentu tau kan kalau 'update' terbaru adalah Ayumi mengalami gangguan penglihatan dengan resiko terburuk kebutaan.
Nah disini saya lihat banyak pembaca yang berpendapat bahwa kebutaan Ayumi adalah pertanda ketidakmampuan Suzue Miuchi membuat 'penghalang' bagi Ayumi meraih Bidadari Merah (BM), agar BM bisa jatuh ke tangan Maya si tokoh utama cerita ini. Bahkan ada yang bilang ceritanya jadi seperti sinetron (tau kan sinetron Indonesia, 'penghalang kesuksesan' tokohnya biasanya amnesia, buta, cacat, dll).
Nah saya ingin sedikit menjelaskan pendapat saya yang berseberangan dengan pendapat tersebut.
Menurut saya, butanya Ayumi bukan sesuatu yang sia-sia seperti yang banyak terjadi di sinetron. Butanya Ayumi itu memang diperlukan dalam cerita ini. Kalian tahu kan, Ayumi selalu iri pada Maya? Apa sih yang diirikan si gadis cantik sempurna itu?
Ayumi artis yang cantik dan pintar, pandai melakukan apa saja di semua bidang. Sekolah, akting, tari, bahkan memasak pun dia jago. Sebagai gadis cerdas, tentu segala teknik dan teori suatu ilmu mudah saja dia pelajari.
Tapi satu hal yang dia penasaran karena belum menguasainya adalah berakting dengan hati/naluri seperti yang selalu dilakukan Maya!
Sebelum Maya mengenal teknik akting, Maya sudah bisa memerankan sebuah tokoh seolah-olah tokoh yang keluar dari gerakannya adalah karakter nyata. Itu dilakukan Maya secara alami, tanpa berpikir. Maya bisa melakukannya karena dia bisa merasakan perasaan tokoh yang diperankannya, bahkan untuk peran boneka atau batu sekalipun, Maya selalu bisa memahami perasaan benda-benda tersebut.
Semua teknik akting yang dipelajari Ayumi tak ada yang bisa mengajarkan kemampuan seperti itu. Nah, kebutaan adalah sebuah cara yang tak nyaman, tapi bisa membuat Ayumi memperlajari kemampuan Maya itu. Ayumi mengesampingkan fungsi matanya, dan mulai melihat dunia dengan hatinya, dengan perasaannya.
Hasilnya, kita lihat sendiri di Serial Betsuhana, Ayumi mengungkapkan bahwa dia bisa mendengar suara bunga yang sedang mekar, bisa memahami perasaan lawan main yang sedang beradu akting dengannya, kemajuan semacam ini sulit didapatkan tanpa mengalami kebutaan. Apalagi untuk peran BM, adalah penting untuk mampu memahami perasaan benda-benda di alam semesta karena alam semesta adalah satu kesatuan dengan BM. Bagaimana mungkin bisa sempurna memerankan BM tanpa memahami perasaan alam semesta? Sejak awal Bu Tsukikage memilih Maya sebagai calon BM karena beliau tahu Maya akan bisa memahami perasaan BM dari caranya memerankan berbagai tokoh
Maka dengan butanya Ayumi, persaingan BM bukannya semakin ringan untuk Maya tapi malah semakin berat. Ayumi mulai menyusul kemampuan Maya dalam memahami perasaan tokoh yang diperankan, sementara Maya, apakah mungkin mampu menyusul Ayumi dalam hal teknik akting dalam waktu sesingkat itu?
Nah, bagaimana? Mulai merasa khawatir? Sudah cemas kalau-kalau BM jatuh ke tangan Ayumi? Harusnya itulah yang kita rasakan saat mengetahui Ayumi dibuat buta oleh Suzue Miuchi.
Kalau begitu apa yang akan terjadi setelah Ayumi punya kemampuan selevel dengan Maya? Apa yang bisa membuat Maya memenangkan pertarungan ini? Semua masih misteri. Ini membuktikan Suzue Miuchi merancang semuanya dengan seksama, tidak seperti plot sinetron kejar tayang yang dibuat asal-asalan dan mudah ditebak kemana arahnya.
Sekali lagi, buat saya Topeng Kaca tetap salah satu cerita terbaik yang pernah ada di dunia ini. Ini karya agung yang layak dikenang sepanjang masa.
Baca lanjutannya..
Happy Birthday, Suzue Miuchi!
Ya, hari ini 20 Februari 2010, Miuchi Sensei kita tercinta berulang tahun lho! Tahun ini beliau berusia 59 tahun. Hm..bukan usia muda lagi tentunya ya.
Seperti kita ketahui, beliau memulai serial Topeng Kaca pada 1976. Itu artinya beliau masih berusia 26 tahun kala itu. Wah..itu lebih muda dari usia saya sekarang lho! Luar biasa sekali ya, di usia tersebut beliau sudah menciptakan cerita Topeng Kaca yang hebat ini. Cerita yang njelimet dan penuh kejutan.
Miuchi pastilah seorang sangat kreatif dengan daya imajinasi yang tinggi sehingga mampu membuat cerita yang bisa menghanyutkan jutaan pembacanya di seluruh dunia. Tapi sayangnya beliau tega membiarkan cerita ini menggantung selama 30 tahun lebih setelahnya. Meski kesal, tapi banyak juga penggemarnya yang pasrah, bahkan ada juga yang bisa memakluminya, contohnya saya. Hehe...
Apalagi terhentinya Topeng Kaca bukan dikarenakan Miuchi bingung membuat endingnya, melainkan karena beliau sedang 'tenggelam' dalam kehidupan spiritualnya pada waktu itu. Hal ini terbukti pada komik beliau lainnya, Dewi Matahari, yang juga tiba-tiba berhenti. Apalagi kalau dilihat, kedua komik ini, Topeng Kaca dan Dewi Matahari, sama-sama mengandung unsur religius dengan adanya tokoh Dewi/Bidadari yang memelihara alam semesta. Tapi syukurlah, akhirnya Miuchi melanjutkan lagi Topeng Kaca-nya.
Bicara tentang tanggal lahirnya, ternyata 20 Februari juga digunakan Miuchi sebagai tanggal lahir tokoh ciptaannya, Maya Kitajima, lho! Entah mengapa Miuchi membuat tanggal lahir Maya sama dengan dirinya sendiri, tapi memang benar, Maya yang berzodiak Pisces ini berulang tahun pada 20 Februari. Kalau dilihat dari awal cerita pada tahun 1976 Maya dikisahkan baru berusia 13 tahun, mestinya saat ini usia Maya sebenarnya sudah 47 tahun! Tapi yah, itu kan kalau cerita ini tak pernah mengalami koma selama 30 tahun tentunya. Jadi berapa usia Maya saat ini menurut cerita? Well, ada sebuah adegan dimana Eisuke Hayami mengatakan "7 tahun telah berlalu", nah itu berarti usia Maya sekarang 20 tahun.
Ngomong-ngomong, ada yang penasaran sama kapan hari ulang tahun tokoh-tokoh lainnya? Ini ada sedikit informasi mengenai beberapa tokoh utama Topeng Kaca berikut ulang tahunnya. Silahkan disimak baik-baik.
Maya Kitajima
Tanggal lahir : 20 Februari
Tinggi badan : 156 cm
Usia saat di awal cerita : 13 tahun
Usia sekarang : 20 tahun
Ayumi Himekawa
Tanggal lahir : 5 Agustus
Tinggi badan : 168 cm
Usia saat di awal cerita : 13 tahun
Usia sekarang : 20 tahun
Masumi Hayami
Tanggal lahir : 3 November
Tinggi badan : 180 cm
Usia saat di awal cerita : 24 tahun
Usia sekarang : 31 tahun
Tsukikage Chigusa
Tanggal lahir : 29 Oktober
Usia saat di awal cerita : 54 tahun
Usia sekarang : 61 tahun
Koji
Tanggal lahir : 5 Juli
Tinggi badan : 175 cm
Usia saat di awal cerita : 16 tahun
Usia sekarang : 23 tahun
Bagi siapa yang merasa punya tanggal lahir sama dengan tokoh-tokoh Topeng Kaca, selamat ya! Senang dong pastinya! Sayang sekali, tanggal lahir saya tidak ada yang sama dengan satupun dari mereka. Tapi saya cukup senang ternyata saya dan Koji sama-sama berzodiak Cancer. Hehe ..
Baiklah kalau begitu, kita ucapkan selamat ulang tahun ke 20 untuk Maya dan selamat ulang tahun ke 59 untuk Miuchi. Semoga Miuchi Sensei selalu sehat dan bisa menyelesaikan Topeng Kaca dalam waktu dekat ini. Happy Birthday, Suzue Miuchi! We love you soooooo.. much!
Baca lanjutannya..
Seperti kita ketahui, beliau memulai serial Topeng Kaca pada 1976. Itu artinya beliau masih berusia 26 tahun kala itu. Wah..itu lebih muda dari usia saya sekarang lho! Luar biasa sekali ya, di usia tersebut beliau sudah menciptakan cerita Topeng Kaca yang hebat ini. Cerita yang njelimet dan penuh kejutan.
Miuchi pastilah seorang sangat kreatif dengan daya imajinasi yang tinggi sehingga mampu membuat cerita yang bisa menghanyutkan jutaan pembacanya di seluruh dunia. Tapi sayangnya beliau tega membiarkan cerita ini menggantung selama 30 tahun lebih setelahnya. Meski kesal, tapi banyak juga penggemarnya yang pasrah, bahkan ada juga yang bisa memakluminya, contohnya saya. Hehe...
Apalagi terhentinya Topeng Kaca bukan dikarenakan Miuchi bingung membuat endingnya, melainkan karena beliau sedang 'tenggelam' dalam kehidupan spiritualnya pada waktu itu. Hal ini terbukti pada komik beliau lainnya, Dewi Matahari, yang juga tiba-tiba berhenti. Apalagi kalau dilihat, kedua komik ini, Topeng Kaca dan Dewi Matahari, sama-sama mengandung unsur religius dengan adanya tokoh Dewi/Bidadari yang memelihara alam semesta. Tapi syukurlah, akhirnya Miuchi melanjutkan lagi Topeng Kaca-nya.
Bicara tentang tanggal lahirnya, ternyata 20 Februari juga digunakan Miuchi sebagai tanggal lahir tokoh ciptaannya, Maya Kitajima, lho! Entah mengapa Miuchi membuat tanggal lahir Maya sama dengan dirinya sendiri, tapi memang benar, Maya yang berzodiak Pisces ini berulang tahun pada 20 Februari. Kalau dilihat dari awal cerita pada tahun 1976 Maya dikisahkan baru berusia 13 tahun, mestinya saat ini usia Maya sebenarnya sudah 47 tahun! Tapi yah, itu kan kalau cerita ini tak pernah mengalami koma selama 30 tahun tentunya. Jadi berapa usia Maya saat ini menurut cerita? Well, ada sebuah adegan dimana Eisuke Hayami mengatakan "7 tahun telah berlalu", nah itu berarti usia Maya sekarang 20 tahun.
Ngomong-ngomong, ada yang penasaran sama kapan hari ulang tahun tokoh-tokoh lainnya? Ini ada sedikit informasi mengenai beberapa tokoh utama Topeng Kaca berikut ulang tahunnya. Silahkan disimak baik-baik.
Maya Kitajima
Tanggal lahir : 20 Februari
Tinggi badan : 156 cm
Usia saat di awal cerita : 13 tahun
Usia sekarang : 20 tahun
Ayumi Himekawa
Tanggal lahir : 5 Agustus
Tinggi badan : 168 cm
Usia saat di awal cerita : 13 tahun
Usia sekarang : 20 tahun
Masumi Hayami
Tanggal lahir : 3 November
Tinggi badan : 180 cm
Usia saat di awal cerita : 24 tahun
Usia sekarang : 31 tahun
Tsukikage Chigusa
Tanggal lahir : 29 Oktober
Usia saat di awal cerita : 54 tahun
Usia sekarang : 61 tahun
Koji
Tanggal lahir : 5 Juli
Tinggi badan : 175 cm
Usia saat di awal cerita : 16 tahun
Usia sekarang : 23 tahun
Bagi siapa yang merasa punya tanggal lahir sama dengan tokoh-tokoh Topeng Kaca, selamat ya! Senang dong pastinya! Sayang sekali, tanggal lahir saya tidak ada yang sama dengan satupun dari mereka. Tapi saya cukup senang ternyata saya dan Koji sama-sama berzodiak Cancer. Hehe ..
Baiklah kalau begitu, kita ucapkan selamat ulang tahun ke 20 untuk Maya dan selamat ulang tahun ke 59 untuk Miuchi. Semoga Miuchi Sensei selalu sehat dan bisa menyelesaikan Topeng Kaca dalam waktu dekat ini. Happy Birthday, Suzue Miuchi! We love you soooooo.. much!
Baca lanjutannya..
Siapa yang harus menyatakan cinta duluan?
Pembaca Topeng Kaca tentunya sudah tahu bagaimana rumitnya hubungan antara Maya Kitajima dan Masumi Hayami. Selain usia yang terpaut jauh, mereka juga berasal dari dunia yang berbeda.
Masumi adalah pewaris tunggal perusahaan entertain terkemuka di Jepang. Sedangkan Maya hanyalah gadis yang berasal dari keluarga miskin. Masumi 11 tahun lebih tua dari Maya. Selain itu Masumi dikenal sebagai pria tampan sedangkan Maya dikenal sebagai gadis tak cantik.
Cinta diantara keduanya tidak datang dengan tiba-tiba. Rasa kagum Masumi kepada gadis berbakat yang tegar dan kuat pendiriannya, pelan-pelan berubah menjadi cinta. Cinta dan perhatian yang diberikan dengan menggunakan identitas Mawar Ungu, ternyata mendapat tempat di hati Maya. Kebencian Maya pada sosok Masumi yang terkesan angkuh dan dingin, bertolak belakang dengan perasaannya pada Mawar Ungu, identitas samaran Masumi.
Saat Maya mulai menduga siapa sesungguhnya dibalik buket mawar ungu yang rutin diterimanya itu, baru disadarinya ternyata kebenciannya selama ini telah berubah menjadi cinta. Hubungan keduanya menjadi semakin rumit, karena Masumi tak kunjung berani membuka identitas Mawar Ungu, sementara Maya juga tak berani mengungkapkan perasaannya pada Masumi.
Keadaan itu membuat gemas para pembaca, termasuk saya. Kalau dipikir-pikir, siapa ya yang seharusnya memberanikan diri mengungkapkan perasaannya lebih dulu supaya hubungan cinta yang rumit ini menjadi jelas?
Apakah Maya harus bicara dulu bahwa dia sudah tahu Mawar Ungu adalah Masumi, dan kebenciannya yang dulu telah berubah menjadi cinta?
Ataukah Masumi yang harus mengungkapkan dulu dari mulutnya sendiri bahwa dialah Mawar Ungu yang selalu mendukung Maya dan melakukan semuanya itu karena cinta?
Baca lanjutannya..
Masumi adalah pewaris tunggal perusahaan entertain terkemuka di Jepang. Sedangkan Maya hanyalah gadis yang berasal dari keluarga miskin. Masumi 11 tahun lebih tua dari Maya. Selain itu Masumi dikenal sebagai pria tampan sedangkan Maya dikenal sebagai gadis tak cantik.
Cinta diantara keduanya tidak datang dengan tiba-tiba. Rasa kagum Masumi kepada gadis berbakat yang tegar dan kuat pendiriannya, pelan-pelan berubah menjadi cinta. Cinta dan perhatian yang diberikan dengan menggunakan identitas Mawar Ungu, ternyata mendapat tempat di hati Maya. Kebencian Maya pada sosok Masumi yang terkesan angkuh dan dingin, bertolak belakang dengan perasaannya pada Mawar Ungu, identitas samaran Masumi.
Saat Maya mulai menduga siapa sesungguhnya dibalik buket mawar ungu yang rutin diterimanya itu, baru disadarinya ternyata kebenciannya selama ini telah berubah menjadi cinta. Hubungan keduanya menjadi semakin rumit, karena Masumi tak kunjung berani membuka identitas Mawar Ungu, sementara Maya juga tak berani mengungkapkan perasaannya pada Masumi.
Keadaan itu membuat gemas para pembaca, termasuk saya. Kalau dipikir-pikir, siapa ya yang seharusnya memberanikan diri mengungkapkan perasaannya lebih dulu supaya hubungan cinta yang rumit ini menjadi jelas?
Apakah Maya harus bicara dulu bahwa dia sudah tahu Mawar Ungu adalah Masumi, dan kebenciannya yang dulu telah berubah menjadi cinta?
Ataukah Masumi yang harus mengungkapkan dulu dari mulutnya sendiri bahwa dialah Mawar Ungu yang selalu mendukung Maya dan melakukan semuanya itu karena cinta?
Baca lanjutannya..
Perjalanan Panjang Topeng Kaca
Saya tidak tahu apakah manga ini sudah didaftarkan di Guinness Book of Record atau belum, tapi yang jelas perjalanan manga ini telah memakan waktu yang cukup lama sampai bertahun-tahun belum juga selesai. Bayangkan saja usianya telah mencapai 30 tahun lebih tapi pembaca belum dapat mengetahui endingnya seperti apa. Coba kita lihat yuk, bagaimana sih perjalanan Topeng Kaca mulai dari dilahirkan sampai sekarang.
Sebelum diterbitkan dalam bentuk buku, pertama kali Topeng Kaca muncul dalam cerita manga bersambung di majalah Hana To Yume pada tahun 1976. Pada tahun yang sama, gambar-gambar tersebut dikumpulkan dan mulai diterbitkan menjadi dua seri tankobon yaitu Topeng Kaca Vol. 1 dan 2. Tankobon adalah istilah untuk buku manga semacam seperti yang diterbitkan di Indonesia. Cerita di Hana To Yume terus bersambung sementara tankobon juga terbit sampai 41 volume di tahun 1998. Tapi di beberapa tankobon volume akhir, Suzue Miuchi menulis dan menggambar ulang ceritanya sehingga ada sedikit perbedaan dengan terbitan Hana To Yume.
Setelah itu versi tankobon berhenti terbit sementara beberapa lanjutan ceritanya terbit di Hana To Yume sampai akhirnya ikut berhenti terbit juga. Lanjutan cerita Hana To Yume ini tidak pernah muncul di versi tankobon yang diterbitkan beberapa tahun kemudian. Pada tahun 1994-1995 Topeng Kaca diterbitkan juga dalam bentuk bunkobon, yaitu buku manga versi murah yang covernya tipis seperti kertas biasa. Versi bunkobon terbit dalam 23 volume tapi ceritanya sama dengan yang ada di ke-41 tankobon.
Kemudian cerita 41 tankobon dikumpulkan lagi, dibagi dan diterbitkan menjadi 14 volume edisi Gekkan Garasu No Kamen pada tahun 2001. Baru pada tahun 2004, tankobon volume 42 diterbitkan. Kalau di Indonesia judulnya Bidadari Merah 9. Ternyata ceritanya sangat berbeda dengan versi yang sempat terbit di Hana To Yume. Rupanya Suzue Miuchi lagi-lagi menggambar dan menulis ulang ceritanya. Tahun 2008 Muchi melanjutkan lagi chapter baru untuk diterbitkan di majalah Bessatsu Hana To Yume (Betsuhana).
Nah dari chapter-chapter baru Betsuhana inilah tankobon baru juga diterbitkan. Chapter 1-4 sudah terbit dalam tankobon vol. 43 (di Indonesia terbit dengan judul Bidadari Merah 10), chapter 5-8 menjadi tankobon vol. 44, dan chapter 9-12 rencananya akan dijadikan tankobon vol. 45. Sementara itu selain tankobon, mulai 2009 di Jepang juga diterbitkan edisi lebar Topeng Kaca dimana satu edisi berisi tiga tankobon. Kira-kira tankobon volume berapakah yang akan jadi penutup perjalanan panjang Topeng Kaca? Kita tunggu saja hingga saat yang mendebarkan itu tiba.
Baca lanjutannya..
Sebelum diterbitkan dalam bentuk buku, pertama kali Topeng Kaca muncul dalam cerita manga bersambung di majalah Hana To Yume pada tahun 1976. Pada tahun yang sama, gambar-gambar tersebut dikumpulkan dan mulai diterbitkan menjadi dua seri tankobon yaitu Topeng Kaca Vol. 1 dan 2. Tankobon adalah istilah untuk buku manga semacam seperti yang diterbitkan di Indonesia. Cerita di Hana To Yume terus bersambung sementara tankobon juga terbit sampai 41 volume di tahun 1998. Tapi di beberapa tankobon volume akhir, Suzue Miuchi menulis dan menggambar ulang ceritanya sehingga ada sedikit perbedaan dengan terbitan Hana To Yume.
Setelah itu versi tankobon berhenti terbit sementara beberapa lanjutan ceritanya terbit di Hana To Yume sampai akhirnya ikut berhenti terbit juga. Lanjutan cerita Hana To Yume ini tidak pernah muncul di versi tankobon yang diterbitkan beberapa tahun kemudian. Pada tahun 1994-1995 Topeng Kaca diterbitkan juga dalam bentuk bunkobon, yaitu buku manga versi murah yang covernya tipis seperti kertas biasa. Versi bunkobon terbit dalam 23 volume tapi ceritanya sama dengan yang ada di ke-41 tankobon.
Kemudian cerita 41 tankobon dikumpulkan lagi, dibagi dan diterbitkan menjadi 14 volume edisi Gekkan Garasu No Kamen pada tahun 2001. Baru pada tahun 2004, tankobon volume 42 diterbitkan. Kalau di Indonesia judulnya Bidadari Merah 9. Ternyata ceritanya sangat berbeda dengan versi yang sempat terbit di Hana To Yume. Rupanya Suzue Miuchi lagi-lagi menggambar dan menulis ulang ceritanya. Tahun 2008 Muchi melanjutkan lagi chapter baru untuk diterbitkan di majalah Bessatsu Hana To Yume (Betsuhana).
Nah dari chapter-chapter baru Betsuhana inilah tankobon baru juga diterbitkan. Chapter 1-4 sudah terbit dalam tankobon vol. 43 (di Indonesia terbit dengan judul Bidadari Merah 10), chapter 5-8 menjadi tankobon vol. 44, dan chapter 9-12 rencananya akan dijadikan tankobon vol. 45. Sementara itu selain tankobon, mulai 2009 di Jepang juga diterbitkan edisi lebar Topeng Kaca dimana satu edisi berisi tiga tankobon. Kira-kira tankobon volume berapakah yang akan jadi penutup perjalanan panjang Topeng Kaca? Kita tunggu saja hingga saat yang mendebarkan itu tiba.
Baca lanjutannya..
Suzue Miuchi
Suzue Miuchi (美内 すずえ), si jenius yang menciptakan serial Topeng Kaca ini lahir di Nishinomiya pada 20 Februari 1951 dan dibesarkan di Osaka. Sejak kecil Suzue Miuchi sudah mencintai manga. Ia sering sembunyi-sembunyi menyewa komik karena dilarang oleh orangtuanya. Selain suka membaca manga, Suzue Miuchi juga pandai menggambar. Ia mulai menggambar manga sendiri di usia 10 tahun. Orangtuanya tidak suka dengan kegemaran Suzue Miuchi tersebut. Maka ketika duduk di bangku SMA, Suzue Miuchi membuat perjanjian dengan ibunya apabila ia tidak dapat memulai debutnya sebagai komikus dalam dua tahun, ia akan berhenti menggambar manga.
Sesuai dengan janjinya, Suzue Miuchi berhasil memulai debutnya dengan cerita pendek YAMA NO TSUKI TO KODANUKI TO yang diterbitkan oleh salah satu malajah shoujo pada tahun 1967. Tahun 1970-an dia banyak membuat cerita horor dan petualangan.
Tahun 1975 Topeng Kaca mulai dibuat dan diterbitkan bersambung oleh majalah Hana To Yume mulai tahun 1976. Tahun 1982 Suzue Miuchi memenangkan penghargaan Koudansha Award untuk cerita horrornya YOUKI HIDEN Mulai tahun 1990-an ia mengerjakan serial manga Amaterasu (Dewi Matahari) dan mulai mengesampingkan Topeng Kaca.
Tahun 1995 dia memenangkan penghargaan Asosiasi Manga Jepang untuk manga Topeng Kaca Setelah itu produksi manganya mulai menurun. Topeng Kaca berhenti terbit. Tak sedikit pembacanya yang mengira Suzue Miuchi telah meninggal dunia. Suzue Miuchi berhenti membuat manga saat mulai mendalami sebuah agama/kepercayaan baru. Pada tahun 2004 Topeng Kaca terbit satu volume lagi yaitu Bidadari Merah Vol.9.
Belakangan ini Suzue Miuchi mulai terusik oleh kisah Maya-Masumi yang masih menggantung dan dia memutuskan akan segera melanjutkan kisahnya dan diakhiri dengan ending dalam waktu dekat. Akhirnya Bidadari Merah Vol.10 dan 11 pun diterbitkan bersamaan dengan lanjutan Chapter di majalah Hana To Yume.
Suzue Miuchi menikah dengan seorang fotografer dan kisah mereka ternyata mirip dengan kisah Ayumi-Peter Hammill. Selain pengarang manga, Miuchi juga seorang pengusaha restoran.
Karya Suzue Miuchi:
Situs resmi Suzue Miuchi dapat diakses di sini Sumber: Wikipedia Mangaupdates
Baca lanjutannya..
Sesuai dengan janjinya, Suzue Miuchi berhasil memulai debutnya dengan cerita pendek YAMA NO TSUKI TO KODANUKI TO yang diterbitkan oleh salah satu malajah shoujo pada tahun 1967. Tahun 1970-an dia banyak membuat cerita horor dan petualangan.
Tahun 1975 Topeng Kaca mulai dibuat dan diterbitkan bersambung oleh majalah Hana To Yume mulai tahun 1976. Tahun 1982 Suzue Miuchi memenangkan penghargaan Koudansha Award untuk cerita horrornya YOUKI HIDEN Mulai tahun 1990-an ia mengerjakan serial manga Amaterasu (Dewi Matahari) dan mulai mengesampingkan Topeng Kaca.
Tahun 1995 dia memenangkan penghargaan Asosiasi Manga Jepang untuk manga Topeng Kaca Setelah itu produksi manganya mulai menurun. Topeng Kaca berhenti terbit. Tak sedikit pembacanya yang mengira Suzue Miuchi telah meninggal dunia. Suzue Miuchi berhenti membuat manga saat mulai mendalami sebuah agama/kepercayaan baru. Pada tahun 2004 Topeng Kaca terbit satu volume lagi yaitu Bidadari Merah Vol.9.
Belakangan ini Suzue Miuchi mulai terusik oleh kisah Maya-Masumi yang masih menggantung dan dia memutuskan akan segera melanjutkan kisahnya dan diakhiri dengan ending dalam waktu dekat. Akhirnya Bidadari Merah Vol.10 dan 11 pun diterbitkan bersamaan dengan lanjutan Chapter di majalah Hana To Yume.
Suzue Miuchi menikah dengan seorang fotografer dan kisah mereka ternyata mirip dengan kisah Ayumi-Peter Hammill. Selain pengarang manga, Miuchi juga seorang pengusaha restoran.
Karya Suzue Miuchi:
Judul
Akai Megami
Dewi Matahari
Yamatohime Gensou
Mahorobahen
Dynamite Milk Pie
Futari no Melody
Topeng Kaca
Julietta no Arash
Juusangatsu no Higeki
Kaerazaru Hyouga
Kin'iro no Yami ga Miteiru
Kujakuiro no Canary
Kuroyuri no Keizu
Majo Media
Niji no Ikusa
Oujo Alexandra
Pandora no Himitsu
Sei Alice Teikoku
Shirayuri no Kishi
Shiroi Kageboshi
Youki Hiden
Akai Megami
Dewi Matahari
Yamatohime Gensou
Mahorobahen
Dynamite Milk Pie
Futari no Melody
Topeng Kaca
Julietta no Arash
Juusangatsu no Higeki
Kaerazaru Hyouga
Kin'iro no Yami ga Miteiru
Kujakuiro no Canary
Kuroyuri no Keizu
Majo Media
Niji no Ikusa
Oujo Alexandra
Pandora no Himitsu
Sei Alice Teikoku
Shirayuri no Kishi
Shiroi Kageboshi
Youki Hiden
Genre
Drama, Romance, Shoujo
Fantasi Shoujo
Shoujo
Shoujo
Komedi, Romance, Shoujo
Romance, Shoujo
Drama, Romance, Shoujo
Shoujo
Shoujo, Horror
Shoujo
Shoujo
Drama, Romance, Shoujo
Horror, Shoujo, Supernatural
Horror, Shoujo, Supernatural
Romance, Shoujo
Drama, Shoujo
Shoujo
Shoujo
Shoujo
Horror, Shoujo, Supernatural
Horror, Shoujo, Supernatural
Drama, Romance, Shoujo
Fantasi Shoujo
Shoujo
Shoujo
Komedi, Romance, Shoujo
Romance, Shoujo
Drama, Romance, Shoujo
Shoujo
Shoujo, Horror
Shoujo
Shoujo
Drama, Romance, Shoujo
Horror, Shoujo, Supernatural
Horror, Shoujo, Supernatural
Romance, Shoujo
Drama, Shoujo
Shoujo
Shoujo
Shoujo
Horror, Shoujo, Supernatural
Horror, Shoujo, Supernatural
Situs resmi Suzue Miuchi dapat diakses di sini Sumber: Wikipedia Mangaupdates
Baca lanjutannya..
Langganan:
Postingan (Atom)